Senin, 18 Maret 2013

Campur Tangan Allah dalam Menyingkap Tragedi Nigeria Airways Nomor Penerbangan 2120

 sebagaimana dimuat di  OPINI | Senin, 17 Desember 2012 | 08:05 WIB

Tragedi yang menimpa Nigeria Airways nomor penerbangan 2120 ini terjadi sesaat setelah pesawat lepas landas dari Bandara King Abdulazis, Jeddah, Arab Saudi menuju Sadiq Abubakar III Bandara Internasional di Sokoto pada 11 Juli 1991. Penerbangan dipimpin captain. William Allan dengan First Officer Kent Davidge. Kecelakaan ini menewaskan 247 penumpang dan 14 kru pesawat. Pesawat DC-8 tersebut adalah miliki Kanada Air yang disewa Nigeria Airways. Sesaat setelah take off (satu menit 15 detik) pilot menerima "a wheel well fire warning" diikuti kegagalan sistem hidrolik hingga dengan cepat meminta return to base (RTB) ke bandara asal. 

Dalam rekaman percakapan (:kotak hitam) diketahui FO mengatakan : i've spoiler light (:mudahnya sih spoiler adalah lempengan yang ada di sayap >> untuk mengurangi lift (:gaya angkat), mengontrol stall (:kehilangan daya angkat >> ingat prinsip hukum bernouli >> jika kecepatan pesawat menurun dengan drastis pesawat akan kehilangan lift atau gaya angkatnya sehingga mengalami stall). Kebakaran yang terjadi pada mesin termasuk sistem hidroliknya menyebabkan pesawat kehilangan kendali. 

Permasalahannya darimanakah api berasal?

Pada saat penyidik keselamatan penerbangan melakukan olah TKP, campur tangan Allah dalam menyingkap tragedi Nigeria Airways 2120 pun terjadi. Secarik kertas tertiup ke arah salah seorang peneliti yang melakukan olah TKP tak berapa lama setelah terjadinya kecelakaan. Kertas itu menunjukkan catatan tentang kondisi pesawat yang menunjukan ada perbedaan yang mencolok terhadap tekanan roda bagian belakang. Penyidikan pun dikembangkan ke arah bukti ditemukan.

Setelah melihat bukti landasan yang tergores, luka di permukaan di roda kuat dugaan bahwa kecelakaan terjadi diawali dengan percikan pada salah satu roda belakang pesawat yang diduga menyambar sesuatu yang membuat roda pesawat meledak (:suara ledakan itu yang terdengar di cockpit saat lepas landas dalam kecepatan tinggi)
Ironisnya pada saat melakukan percakapan dengan menawa pengawas, petugas pengawas melakukan kesalahan . Petugas ATC mengira tengah mengadakan percakapan dengan Saudi Arabian Airways 738 yang mengalami gangguan hidrolik yang sama.

Namun penyelidikan lanjutan menemukan bukti bahwa dua roda belakang memiliki tekanan jauh lebih rendah dari tekanan roda yang diperkenankan untuk lepas landas. Kedua roda belakang tersebut memiliki tekanan 165 dan 155 karena kurang nitrogen. Penyidikan pun diarahkan kepada kru mekanik terakhir yang menanggani pesawat. Penyidikan juga diarahkan bagaimana Nation Airways mengelola maintenance pesawatnya. Kru mekanik sebenarnya telah meminta nitrogen tambahan untuk ban tersebut namun ditolak karena satu-satunya tabung nitrogen kosong dan berdasarkan data tekanan roda telah dicek pada 7 Juli 1991.  

Dari penyidikan lanjutan didapatkan bukti kru mekanik tidak bertanggungjawab atas kelalaian tersebut. Salah satu manager dari maskapai tersebut terbukti memaksa agar kurangnya nitrogen pada kedua roda tersebut tidak dipermasalahkan agar pesawat dapat terbang tepat waktu. Data pemeriksaan kondisi pesawat pun dirubah agar memenuhi syarat untuk terbang.

Sayangnya kurangnya tekanan roda tidak diberitahukan kepada pilot. Diduga karena tidak tahan panas karena gesekan saat berpacu di runaway api terpercik dan pada saat roda dimasukkan “gear off” api pun menyebabkan kebakaran pada mesin termasuk menyambar sistem hidrolik (sumber : Aircraft Accident Report AAR 2-91). **jadi paham sekarang mengapa pilot selalu terlihat memeriksa dengan teliti roda-roda pesawat sebelum masuk ke cockpit

Learn from the mistakes of others. You don't have time to make them all yourself."

Ada banyak pelajaran yang dapat dipetik dari tragedi ini.

Pelajaran pertama libatkan selalu Allah dalam beraktivitas. Pertolongan Allah dalam proses penyidikan tragedi Nigeria Airways 2120 ini merupakan bukti bahwa jika Allah menghendaki akan memberikan petunjuk dengan jalan tidak terduga-duga (:kertas yang berisi data kondisi pesawat sebelum terbang tertiup angin ke petugas penyidik yang datang sesaat setelah kecekalaan.

pelajaran ke-2 jangan pernah mengabaikan standar keselamatan penerbangan yang telah diatur secara rinci dengan cermat.

Pelajaran ke-3 >> LEBIH BAIK DELAY DARIPADA TRAGEDI TERJADI.. pihak manajemen memalsukan data pengecekan kondisi pesawat demi menghindari delay.
 
Pelajaran berikutnya >> Pada saat akan lepas landas tanda sekecil apapun tidak boleh diabaikan..karena bisa jadi menjadi sumber bencana yang begitu besar >> cockpit mengabaikan ledakan dan guncangan yang terdengar pada saat akan lepas landas. 
 
Pelajaran selanjutnya butuh ketenangan dalam kecepatan berpikir dengan meminta petunjuk dari Allah..Bagaimanakah ketika kita harus mengambil keputusan dalam situasi yang begitu pelik dan kompleks dalam hitungan detik??
 
Hanya Allah yang mampu menenangkan dan membuka pikiran manusia dalam hitungan detik dan hanya Allah yang mampu menjaga agar burung-burung itu tetap mengangkasa..
 
  “Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu..” (Al Mulk ;19)

Tidak ada komentar: